Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari
kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia
dengan tatanan/perintah dari kehidupan. Banyak agama memiliki narasi, simbol,
dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan / atau
menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka
tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas, etika, hukum agama
atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200
agama di dunia.
2.
Masyarakat – Masyarakat Industri Sekuler
·
Masyarakat industri bercirikan dinamika dan semakin
berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan, sebagian besar penyesuaian terhadap
alam pisik.
·
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
mempunyai konsekuensi penting bagi agama, salah satu akibatnya adalah anggota
masyarakat.
·
Pada umumnya kecenderungan sekulerisasi
mempersempit ruang gerak kepercayaan dan pengalaman keagamaan yang terbatas.
·
Agama yang menerima nilai-nilai institusional
baru, melainkan agama yang bersifat aliran-aliran.
Menurut Roland Robertson, watak masyarakat sekuler
tidak terlalu memberikan tanggapan langsung terhadap agama
3.
Pelembagaan Agama
Tiga tipe kaitan agama dengan masyarakat
Agama memiliki tiga (3) tipe hubungan dengan
masyarakat diantaranya (menurut Elizabeth K.
Nottingham)
·
Masyarakat Pedalaman
Di dalam kehidupan masyarakat pedalaman agama masih
berdasarkan kepercayaan sehingga mereka
mengadakan berbagai upacara ritual karena mereka percaya dengan begitu
mereka sudah memiliki agama.
·
Masyarakat Semi Industri
Di dalam masyarakat semi industri sudah lebih maju
dari masyarakat pedalaman sehingga di masyarakat semi indutri sudah memegang
agama sebagai kepecayaan dan sebagai pedoman dalam melakukan segala hal seperti
berdagang
·
Masyarakat Industri Sekunder (Modern)
Di dalam masyarakat industri sekunder sudah banyak
muncul teknologi canggih sehingga lebih mudah menolong kegiatan manusia, namun
karena sudah banyak teknologi maka agama menjadi di “no duakan” sehingga
kurangnya kepercayaan terhadap agama.
4.
Definisi Agama
Agama merupakan suatu lembaga atau institusi yang
mengatur kehidupan rohani manusia. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai
agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan
pengakuan akan keterbatasannya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar
biasa di luar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber
yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai
dengan bahasa manusianya sendiri.
5.
Ruang Lingkup Agama
·
MANUSIA DAN AGAMA Manusia dan Agama adalah
ikatan kehidupan yang penting untuk mengarungi kehidupan,dan dibagi
diantaranya: a. Manusia dan alam semesta b. Manusia menurut Agama Islam c.
Agama arti dan ruang lingkupnya d. Hubungan manusia dan agama
·
AGAMA DAN AGAMA ISLAM Agama adalah keyakinan
suatu makhluk kepada Sang Penciptanya,dibagi diantaranya:
·
Arti dan ruang lingkup agama islam
·
Klasifikasi dalam agama islam
·
Agama Islam dan IPTEK Sosialnya makhluk dengan
binatang ada banyak persamaan, diantaranya yang membedakan yaitu:
·
Mengembangkan naluri
·
Etika
·
Peradaban Agama itu suatu keyakinan manusia
mencapai hidup yang benar menurut Zat Yang Maha Tinggi.
6.
Fungsi dan Peran Agama dalam Masyarakat
Fungsi agama dalam masyarakat yaitu:
·
Dalam pengertian lembaga sosial yang demikian,
maka agama merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang telah terlembaga
·
Fungsi agama dalam masyarakat ada tiga aspek
penting yaitu: kebudayaan, sistem sosial dan kepribadian
·
Teori fungsional dalam melihat kebudayaan,
pengertiannya adalah bahwa kebudayaan adalah wujud suatu kompleks dari ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan.
·
Mempertahankan keseimbangan pribadi, fungsi
kepribadian dalam hal ini merupakan suatu dorongan kebutuhan yang kompleks dan
kecenderungan bertindak
·
Aksioma teori fungsional agama adalah segala
suatu yang tidak berfungsi akan lenyap dengan sendirinya.
Peran agama
dalam masyarakat yaitu:
·
Agama memiliki fungsi yang vital, yakni sebagai
salah satu sumber hukum atau dijadikan sebagai norma.
·
Agama mengatur bagaimana gambaran kehidupan
sosial yang ideal, yang sesuai dengan fitrah manusia.
·
Agama memberikan contoh yang konkret mengenai
kisah-kisah kehidupan sosio-kultural manusia pada masa silam, yang dapat
dijadikan contoh yang sangat baik bagi kehidupan bermasyarakat di masa
sekarang.
·
Kita dapat mengambil hikmah dari dalamnya.
Meskipun tidak ada relevansinya dengan kehidupan masyarakat zaman sekarang
sekalipun, setidaknya itu dapat dijadikan pelajaran yang berharga, misalnya
agar tidak terjadi tragedi yang sama di masa yang akan datang.
7.
Pengaruh Agama Terhadap Kehidupan Manusia
Dilihat dari fungsi dan peran agama dalam memberi
pengaruhnya terhadap individu, baik dalam bentuk sistem nilai, motifasi maupun
pedoman hidup, maka pengaruh yang paling penting adalah sebagai pembentuk kata
hati .
Berdasarkan pendekatan ini, maka pengaruh agama dalam
kehidupan individu dalah memberi kemantapan batin, rasa bahagia, rasa
terlindung, rasa sukses dan rasa puas sehingga mentalnya pun akan bahagia
Agama berpengaruh sebagai motifasi dalam mendorong
individu untuk melakukan suatu aktifiats, karena perbuatan yang dilakukan
dengan latar belakang keyakinan agama dinilai mempunyai unsur kesucian, serta
ketaatan. Keterkaitan ini akan memberi pengaruh diri seseorang untuk berbuat
sesuatu. Sedangkan agama sebagai nilik etik karena dalam melakukan sesuatu
tindakan seseorang akan terikat kepada ketentuan antara mana yang boleh dan
mana yang tidak boleh menurut ajaran agama yang dianutnya.
Sebaliknya, agama juga sebagai pemberi harapan bagi
pelakunya. Seseorang yang melaksanakan perintah agama umumnya karena adnya
suatu harapan terhadap pengampunan atau kasih sayang dari sesuatu yang ghoib
(supernatural).
Motifasi mendorong seseorang untuk berkreasi, berbuat
kebajikan maupun berkorban. Sedangkan nilai etik mendorong seseorang untuk
berlaku jujur, menepati janji, menjaga amanat dan sebagainya. Sedangkan harapan
mendorong mendorong seseorang untuk bersikap ikhlas, menerima cobaan yang berat
ataupun berdo’a. Sikap seperti itu akan lebih terasa secara mendalam jika
bersumber dari keyakinan terhadap agama.
8.
Pengaruh Agama Terhadap Stratifikasi Sosial
Didalam ajaran sosiologi kita mengenal pengertian
stratifikasi sosial yang mempunyai pengertian yaitu, susunan berbagai kedudukan
sosial menurut tinggi rendahnya dalam masyarakat. Seorang pengamat
menggambarkan masyarakat sebagai suatu tanda yang berdiri yang mempunyai anak
tanggga-anak tangga dari bawah keatas. Stratifikasi sosial itu tidak sama
antara masyarakat satu dengan yang lain karena setiap masyarakat mempunyai
stratifikasi sosialnya sendiri . Jika jarak antara tangga yang satu dengan anak
tangga yang ada diatasnya ditarik horizontal, maka terdapat suatu ruang. Ruang
itu disebut lapisan sosial. Jadi lapisan sosial adalah keseluruhan orang yang
berkedudukan lapisan sosial setingkat .
9.
Kelestarian Agama dalam Masyarakat
Kalau dikatakan dari sudut pandang sosiologis bahwa agama
tetap lestari hidup, maka pernyataan tersebut bukan hanya sekedar ramalan yang
dismpulkan dari silogisme deduktif. Pertama sebagai bukti adalah kenyataan
dewasa ini (dimana abad ke-20 telah mendekati penghujung titik terakhir) agama
belum lenyap bahkan belum ada tanda-tanda akan kelenyapannya. Malahan di negara
–negara dimana secara sistematis akan ditumpas karena tidak sesuai dengan ideologi
negara.
id.wikipedia.org/wiki/Agama
http://www.slideshare.net/Murshal_Yunus/ruang-ingkup-agama