January 4, 2015

IX. AGAMA DAN MASYARAKAT

1.       Pengertian Agama
Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan. Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan / atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.
2.       Masyarakat – Masyarakat Industri Sekuler
·         Masyarakat industri bercirikan dinamika dan semakin berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan, sebagian besar penyesuaian terhadap alam pisik.
·         Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai konsekuensi penting bagi agama, salah satu akibatnya adalah anggota masyarakat.
·         Pada umumnya kecenderungan sekulerisasi mempersempit ruang gerak kepercayaan dan pengalaman keagamaan yang terbatas.
·         Agama yang menerima nilai-nilai institusional baru, melainkan agama yang bersifat aliran-aliran.
Menurut Roland Robertson, watak masyarakat sekuler tidak terlalu memberikan tanggapan langsung terhadap agama
3.       Pelembagaan Agama
Tiga tipe kaitan agama dengan masyarakat
Agama memiliki tiga (3) tipe hubungan dengan masyarakat diantaranya (menurut Elizabeth K.   Nottingham)
·         Masyarakat Pedalaman
Di dalam kehidupan masyarakat pedalaman agama masih berdasarkan kepercayaan sehingga mereka     mengadakan berbagai upacara ritual karena mereka percaya dengan begitu mereka sudah memiliki agama.
·         Masyarakat Semi Industri
Di dalam masyarakat semi industri sudah lebih maju dari masyarakat pedalaman sehingga di masyarakat semi indutri sudah memegang agama sebagai kepecayaan dan sebagai pedoman dalam melakukan segala hal seperti berdagang
·         Masyarakat Industri Sekunder (Modern)
Di dalam masyarakat industri sekunder sudah banyak muncul teknologi canggih sehingga lebih mudah menolong kegiatan manusia, namun karena sudah banyak teknologi maka agama menjadi di “no duakan” sehingga kurangnya kepercayaan terhadap agama.
4.       Definisi Agama
Agama merupakan suatu lembaga atau institusi yang mengatur kehidupan rohani manusia. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa di luar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri.
5.       Ruang Lingkup Agama
·         MANUSIA DAN AGAMA Manusia dan Agama adalah ikatan kehidupan yang penting untuk mengarungi kehidupan,dan dibagi diantaranya: a. Manusia dan alam semesta b. Manusia menurut Agama Islam c. Agama arti dan ruang lingkupnya d. Hubungan manusia dan agama
·         AGAMA DAN AGAMA ISLAM Agama adalah keyakinan suatu makhluk kepada Sang Penciptanya,dibagi diantaranya:
·         Arti dan ruang lingkup agama islam
·         Klasifikasi dalam agama islam
·         Agama Islam dan IPTEK Sosialnya makhluk dengan binatang ada banyak persamaan, diantaranya yang membedakan yaitu:
·         Mengembangkan naluri
·         Etika
·         Peradaban Agama itu suatu keyakinan manusia mencapai hidup yang benar menurut Zat Yang Maha Tinggi.
6.       Fungsi dan Peran Agama dalam Masyarakat
Fungsi agama dalam masyarakat yaitu:
·         Dalam pengertian lembaga sosial yang demikian, maka agama merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang telah terlembaga
·         Fungsi agama dalam masyarakat ada tiga aspek penting yaitu: kebudayaan, sistem sosial dan kepribadian
·         Teori fungsional dalam melihat kebudayaan, pengertiannya adalah bahwa kebudayaan adalah wujud suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan.
·         Mempertahankan keseimbangan pribadi, fungsi kepribadian dalam hal ini merupakan suatu dorongan kebutuhan yang kompleks dan kecenderungan bertindak
·         Aksioma teori fungsional agama adalah segala suatu yang tidak berfungsi akan lenyap dengan sendirinya.
Peran agama dalam masyarakat yaitu:
·         Agama memiliki fungsi yang vital, yakni sebagai salah satu sumber hukum atau dijadikan sebagai norma.
·         Agama mengatur bagaimana gambaran kehidupan sosial yang ideal, yang sesuai dengan fitrah manusia.
·         Agama memberikan contoh yang konkret mengenai kisah-kisah kehidupan sosio-kultural manusia pada masa silam, yang dapat dijadikan contoh yang sangat baik bagi kehidupan bermasyarakat di masa sekarang.
·         Kita dapat mengambil hikmah dari dalamnya. Meskipun tidak ada relevansinya dengan kehidupan masyarakat zaman sekarang sekalipun, setidaknya itu dapat dijadikan pelajaran yang berharga, misalnya agar tidak terjadi tragedi yang sama di masa yang akan datang.
7.       Pengaruh Agama Terhadap Kehidupan Manusia
Dilihat dari fungsi dan peran agama dalam memberi pengaruhnya terhadap individu, baik dalam bentuk sistem nilai, motifasi maupun pedoman hidup, maka pengaruh yang paling penting adalah sebagai pembentuk kata hati .
Berdasarkan pendekatan ini, maka pengaruh agama dalam kehidupan individu dalah memberi kemantapan batin, rasa bahagia, rasa terlindung, rasa sukses dan rasa puas sehingga mentalnya pun akan bahagia
Agama berpengaruh sebagai motifasi dalam mendorong individu untuk melakukan suatu aktifiats, karena perbuatan yang dilakukan dengan latar belakang keyakinan agama dinilai mempunyai unsur kesucian, serta ketaatan. Keterkaitan ini akan memberi pengaruh diri seseorang untuk berbuat sesuatu. Sedangkan agama sebagai nilik etik karena dalam melakukan sesuatu tindakan seseorang akan terikat kepada ketentuan antara mana yang boleh dan mana yang tidak boleh menurut ajaran agama yang dianutnya.
Sebaliknya, agama juga sebagai pemberi harapan bagi pelakunya. Seseorang yang melaksanakan perintah agama umumnya karena adnya suatu harapan terhadap pengampunan atau kasih sayang dari sesuatu yang ghoib (supernatural).
Motifasi mendorong seseorang untuk berkreasi, berbuat kebajikan maupun berkorban. Sedangkan nilai etik mendorong seseorang untuk berlaku jujur, menepati janji, menjaga amanat dan sebagainya. Sedangkan harapan mendorong mendorong seseorang untuk bersikap ikhlas, menerima cobaan yang berat ataupun berdo’a. Sikap seperti itu akan lebih terasa secara mendalam jika bersumber dari keyakinan terhadap agama.
8.       Pengaruh Agama Terhadap Stratifikasi Sosial
Didalam ajaran sosiologi kita mengenal pengertian stratifikasi sosial yang mempunyai pengertian yaitu, susunan berbagai kedudukan sosial menurut tinggi rendahnya dalam masyarakat. Seorang pengamat menggambarkan masyarakat sebagai suatu tanda yang berdiri yang mempunyai anak tanggga-anak tangga dari bawah keatas. Stratifikasi sosial itu tidak sama antara masyarakat satu dengan yang lain karena setiap masyarakat mempunyai stratifikasi sosialnya sendiri . Jika jarak antara tangga yang satu dengan anak tangga yang ada diatasnya ditarik horizontal, maka terdapat suatu ruang. Ruang itu disebut lapisan sosial. Jadi lapisan sosial adalah keseluruhan orang yang berkedudukan lapisan sosial setingkat .
9.       Kelestarian Agama dalam Masyarakat
Kalau dikatakan dari sudut pandang sosiologis bahwa agama tetap lestari hidup, maka pernyataan tersebut bukan hanya sekedar ramalan yang dismpulkan dari silogisme deduktif. Pertama sebagai bukti adalah kenyataan dewasa ini (dimana abad ke-20 telah mendekati penghujung titik terakhir) agama belum lenyap bahkan belum ada tanda-tanda akan kelenyapannya. Malahan di negara –negara dimana secara sistematis akan ditumpas karena tidak sesuai dengan ideologi negara.
id.wikipedia.org/wiki/Agama
http://www.slideshare.net/Murshal_Yunus/ruang-ingkup-agama

VIII. ILMU TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN



1.       Pengertian Ilmu dan Ilmu Pengetahuan
Menurut bahasa, arti kata ilmu berasal dari bahasa Arab (ilm), bahasa Latin (science) yang berarti tahu atau mengetahui atau memahami. Sedangkan menurut istilah, ilmu adalah pengetahuan yang sistematis atau ilmiah. Secara umum, pengertian ilmu merupakan kumpulan proses kegiatan terhadap suatu kondisi dengan menggunakan berbagai cara, alat, prosedur dan metode ilmiah lainnya guna menghasilkan pengetahuan ilmiah yang analisis, objektif, empiris, sistematis dan verifikatif. Sedangkan ilmu pengetahuan (knowledge ) merupakan kumpulan fakta yang meliputi bahan dasar dari suatu ilmu, sehingga pengetahuan belum bisa disebut sebagai ilmu, tetapi ilmu pasti merupakan pengetahuan.
2.       Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti, untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula.
Sikap-sikap ilmiah meliputi:
a)      Obyektif terhadap fakta. Obyektif artinya menyatakan segala sesuatu tidak dicampuri oleh perasaan senang atau tidak senang. Contoh: Seorang peneliti menemukan bukti pengukuran volume benda 0,0034 m3, maka ia harus mengatakan juga 0,0034m3, padahal seharusnya 0,005m3.
b)       Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu. Contoh: Ketika seorang ilmuwan menemukan hasil pengamatan suatu burung mempuyai paruh yang panjang dan lancip, maka dia tidak segera mengatakan semua burung paruhnya panjang dan lancip, sebelum data-datanya cukup kuat mendukung kesimpulan tersebut.
c)       Berhati terbuka artinya bersedia menerima pandangan atau gagasan orang lain, walaupun gagasan tersebut bertentangan dengan penemuannya sendiri. Sementara itu, jika gagasan orang lain memiliki cukup data yang mendukung gagasan tersebut maka ilmuwan tersebut tidak ragu menolak temuannya sendiri.
d)      Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat. Contoh: Tinggi batang kacang tanah di pot A pada umur lima (5) hari 2 cm, yang di pot B umur lima hari tingginya 6,5 cm. Orang lain mengatakan tanaman kacang tanah pada pot A terlambat pertumbuhannya, pernyataan orang ini merupakan pendapat bukan fakta.
e)      Bersikap hati-hati. Sikap hati-hati ini ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk cara kerja yang didasarkan pada sikap penuh pertimbangan, tidak ceroboh, selalu bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan, termasuk di dalamnya sikap tidak cepat mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan penuh kehati-hatian berdasarkan fakta-fakta pendukung yang benar-benar akurat.
f)       Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi. Bagi seorang ilmuwan hal yang dianggap biasa oleh orang pada umumnya, hal itu merupakan hal penting dan layak untuk diselidiki.apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
g)      Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
h)      Sikap tekun, Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
3.       Definisi Teknologi
Teknologi merupakan metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis, ilmu pengetahuan terapan. Teknologi juga merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
4.       Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
5.       Ciri – Ciri Manusia yang Berada di Bawah Kemiskinan
·         Tidak memiliki faktor - faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll
·         Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha
·         Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
·         Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
·         Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan
6.       Fungsi – Fungsi Orang Miskin
Herbert J. Gans mengkaji fungsi orang miskin dalam The Uses of Proverty. Dia menyebutkan tiga belas fungsi orang miskin, lima dari tiga belas fungsi tersebut ialah :
·         Kemiskinan memberikan tenaga kerja untuk pekerjaan kotor, tidak terhormat, berat, berbahaya, tetapi dapat dibayar murah. Orang miskin diperlukan untuk membersihkan got-got mampet, membuang sampah, menaiki gedung tinggi, bekerja dipertambangan yang lingkungannya rawan bencana(longsor, dll)
·         Kemiskinan menambah atau memperpanjang nilai guna suatu barang atau jasa, contohnya baju bekas yang tidak terpakai dapat dijual kepada orang miskin.
·         Kemiskinan mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya.
·         Kemiskinan menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Adanya orang miskin melahirkan pekerjaan tukang kredit (barang maupun uang), perjudian, aktivis LSM (yang menyalurkan bantuan dari donatur selama mereka belum bekerja dikantoran).
·         Orang miskin dijadikan tumbal pembangunan. Demi ketertiban banyak rumah digusur tanpa ganti rugi, banyak pedagang asongan ditangkap, dagangannya diambil tanpa ganti rugi.
Kesimpulan : Teknologi berkembang berkat para ahli yang mempunyai ilmu dan ilmu pengetahuan yang dapat menciptakan sesuatu yang baru. Dengan Perkembangannya Ilmu dan teknologi (iptek) dapat menjadi keuntungan yang besar, tetapi dapat juga menjadi kerugian yang sangant besar bila tidak dapat mengaturnya. Dengan adanya fenomena tersebut, SDM di Indonesia menjadi kalah bersaing dengan mesin, mereka menjadi sulit untuk mendapat pekerjan sehingga angka pengangguran terus meningkat.



VII. MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN



1.       Pengertian Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
2.       Syarat-Syarat Menjadi Masyarakat
·         Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang relatif lama
·         Merupakan satu kesatuan
·         Merupakan suatu sistem hidup bersama, yaitu hidup bersama yang menimbulkankebudayaan dimana setiap anggota masyarakat merasa dirinya masing-masing terikat dengan kelompoknya
3.       Pengertian Masyarakat Kota
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya. Perhatian masyarakat perkotaan tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian, makanan, dan perumahan, tetapi mempunyai perhatian yang lebih luas lagi.
4.       Pengertian Masyarakat Pedesaan
Adalah masyarakat yang hidup di daerah yang biasanya bermata pencaharian di bidang pertanian, perkebunan, dan sebagainya.  Hubungan sosial di masyarakat pedesaan lebih bersifat kekeluargaan, jauh menyangkut hal-hal pribadi, lebih menekankan mengenal satu sama lain, dan menghayati sifat mendasar.
5.       Tipe Masyarakat
Tipe masyarakat menurut Elizabeth K. Nothingham
1.       Tipe masyarakat yang didalamnya nilai – nilai agama sangat berpengaruh.
·         Sistem intelektual kepercayaan dan mitos relatif homogen.
·         Sistem perilaku religiusnya biasanya merupakan identifikasi antara kelompok dengan pemujanya.
·         Organisasi keagamaannya tidak terpisah dari keseluruhan kegiatan masyarakat lainnya.
·         Fungsi agama dalam kelompok sangat tampak.
2.       Tipe masyarakat yang didominasi oleh nilai – nilai sekuler.
·         Organisasi kegamaan terpecah - pecah dan lepas dari ikatan pemerintahan
·         Agama dan negara berjalan berdampingan secara terpisah.
·         Toleransi agama menjadi sangat kuat.
·         Fungsi agama secara internal meningkatkan persatuan.
3.       Tipe masyarakat yang merupakan kombinasi antara religius dan sekuler.
·         Lembaga pemerintahan dan kehidupan ekonomi sedang menuju spesialisasi.
·         Orang – orangnya dapat membedakan kapan dan dimana harus beribadat.
·         Fungsi agama lebih kompleks dan agama masih memberikan makna penting kepada sistem nilai masyarakat.
·         Para penguasa masih menuntut atau meminta legitimasi keagamaan untuk memperkuat posisi dan kewenangannya.
·         Agama merupakan system perilaku tandingan bagi nilai – nilai tradisional.
·         Fungsi pemersatu atau pengikat integrasi sosial dalam masyarakat.
6.       Perbedaan Ciri-Ciri Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
Dari masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan terdapat perbedaan yang jelas. Ciri-ciri masyarakat pedesaan adalah:
·         Kehidupan masyarakat pedesaan masih memegang tinggi nilai keluhuran keagamaan dan kebudayaan
·         Warga pedesaan sering sekali bergotong-royong ketimbang harus individualisme
·         Masyarakat pedesaan masih berkutat dengan hal-hal yang lama dan cenderung susah untuk    menerima hal baru
·         Fasilitas-fasilitas masih jarang terdapat di pedesaan
·         Akses pedesaan yang terpencil susah untuk ditempuh
Dan sedangkan masyarakat perkotaan juga memiliki ciri-ciri yang jelas berbeda dengan masyarakat pedesaan:
·         Kehidupan agamanya berkurang karna biasanya hanya duniawi saja yang di kejar nya tanpa  mementingkan kelak akhirat nanti
·         Biasanya banyak warga kota yang individualisme tanpa mementingkan orang lain
·         Warga kota pada umumnya mendapatkan pekerjaan lebih banyak
·         Perubahan-perubahan tampak nyata di kota karena sangat berpengaruh dari budaya luar
·         Lebih sering terkena oleh dampak globalisasi
7.       Hubungan Kota – Desa, Hubungan Masyarakat Kota dengan Masyarakat Desa
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan. Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota. Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan cenderung berbeda. Karena masyarakat pedesaan yang memiliki kebiasaan lebih mengutamakan keagamaan dan kebudayaan. Dan masyarakat perkotaan yang memiliki kebiasaan yang lebih memikirkan urusan duniawi. Masyarakat desa yang lebih memanfaatkan energi daripada otak, sedangkan masyarakat kota yang lebih memanfaatkan otak daripada energi. Keduanya saling membutuhkan satu sama lain dari kedua perbedaan tersebut.
8.       Aspek Positif dan Negatif
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
-  Wisma                              : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
-  Karya                                : Untuk penyediaan lapangan kerja.
-  Marga                               : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
-  Suka                                  : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
-  Penyempurnaan          : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.
Kebijaksanaan perencanaan dan mengembangkan kota harus dapat dilihat dalam kerangka pendekatan yang luas yaitu pendekatan regional . Rumusan pengembangan kota seperti itu tergambar dalam pendekatan penanganan masalah kota sebagai berikut :
·         Menekan angka kelahiran
·         Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri) ke pinggiran kota
·         Membendung urbanisasi
·         Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah
·         Meningkatkan fungsi dan peranan kota – kota kecil atau desa – desa yang telah ada di sekitar kota besar
·         Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan
9.       5 Unsur Lingkungan Perkotaan
·         Wisma                                 : unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kehidupan sosial.
·         Karya                                    : unsur ini merupakan syarat utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat
·         Marga                                  : unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antar suatu tempat dengan tempat yang lainnya di dalam kota, serta hubungan antar kota itu dengan kota lainnya atau daerah lainnya.
·         Suka                                     : unsur ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan, dan kesenian.
·         Penyempurna                  : unsur ini juga bagian penting suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasilitas keagamaan, perkuburan kota, dan jaringan utilitas kota.
10.   Fungsi Eksternal
·         Pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintahan wilayah tertentu
·         Pusat dan orientasi kehidupan social budaya suatu wilayah lebih luas
·         Pusat dan wadah kegiatan ekonomi ekspor :
a)      Produksi barang dan jasa
b)      Terminal dan distribusi barang dan jasa.
·         Simpul komunikasi regional/global
·         Satuan fisik-infrastruktural yang terkail dengan arus regional/global.
11.   Pengertian Desa
Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan sebagai berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.
Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
Sedang menurut Paul H. Landis :Desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut :
a.       mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b.      Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
c.       Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim,   keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
12.   Ciri – Ciri Masyarakat Desa
        Kehidupan masyarakat pedesaan masih memegang tinggi nilai keluhuran keagamaan dan kebudayaan.
        Warga pedesaan sering sekali bergotong-royong ketimbang harus individualism
        Masyarakat pedesaan masih berkutat dengan hal-hal yang lama dan cenderung susah untuk    menerima hal baru
        Fasilitas-fasilitas masih jarang terdapat di pedesaan
        Akses pedesaan yang terpencil susah untuk ditempuh
13.   Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
14.   Gejala Masyarakat Pedesaan
·         Konflik
·         Kontraversi
·         Kompetisi
·         Kegiatan pada masyarakat pedesaan
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa masyarakat pedesaan dan perkotaan mempunyai perbedaan yang sangat jelas. Tetapi masyarakat pedesaan dan perkotaan sangat saling membutuhkan karena dari perbedaan tersebut. Masyarakat kota yang lebih cenderung memanfaatkan teknologi justru dapat membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat desa. Dan masyarakat desa yang lebih memanfaatkan tenaga justru sangat dibutuhkan oleh masyarakat kota.