January 4, 2015

IX. AGAMA DAN MASYARAKAT

1.       Pengertian Agama
Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan. Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan / atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.
2.       Masyarakat – Masyarakat Industri Sekuler
·         Masyarakat industri bercirikan dinamika dan semakin berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan, sebagian besar penyesuaian terhadap alam pisik.
·         Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai konsekuensi penting bagi agama, salah satu akibatnya adalah anggota masyarakat.
·         Pada umumnya kecenderungan sekulerisasi mempersempit ruang gerak kepercayaan dan pengalaman keagamaan yang terbatas.
·         Agama yang menerima nilai-nilai institusional baru, melainkan agama yang bersifat aliran-aliran.
Menurut Roland Robertson, watak masyarakat sekuler tidak terlalu memberikan tanggapan langsung terhadap agama
3.       Pelembagaan Agama
Tiga tipe kaitan agama dengan masyarakat
Agama memiliki tiga (3) tipe hubungan dengan masyarakat diantaranya (menurut Elizabeth K.   Nottingham)
·         Masyarakat Pedalaman
Di dalam kehidupan masyarakat pedalaman agama masih berdasarkan kepercayaan sehingga mereka     mengadakan berbagai upacara ritual karena mereka percaya dengan begitu mereka sudah memiliki agama.
·         Masyarakat Semi Industri
Di dalam masyarakat semi industri sudah lebih maju dari masyarakat pedalaman sehingga di masyarakat semi indutri sudah memegang agama sebagai kepecayaan dan sebagai pedoman dalam melakukan segala hal seperti berdagang
·         Masyarakat Industri Sekunder (Modern)
Di dalam masyarakat industri sekunder sudah banyak muncul teknologi canggih sehingga lebih mudah menolong kegiatan manusia, namun karena sudah banyak teknologi maka agama menjadi di “no duakan” sehingga kurangnya kepercayaan terhadap agama.
4.       Definisi Agama
Agama merupakan suatu lembaga atau institusi yang mengatur kehidupan rohani manusia. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa di luar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri.
5.       Ruang Lingkup Agama
·         MANUSIA DAN AGAMA Manusia dan Agama adalah ikatan kehidupan yang penting untuk mengarungi kehidupan,dan dibagi diantaranya: a. Manusia dan alam semesta b. Manusia menurut Agama Islam c. Agama arti dan ruang lingkupnya d. Hubungan manusia dan agama
·         AGAMA DAN AGAMA ISLAM Agama adalah keyakinan suatu makhluk kepada Sang Penciptanya,dibagi diantaranya:
·         Arti dan ruang lingkup agama islam
·         Klasifikasi dalam agama islam
·         Agama Islam dan IPTEK Sosialnya makhluk dengan binatang ada banyak persamaan, diantaranya yang membedakan yaitu:
·         Mengembangkan naluri
·         Etika
·         Peradaban Agama itu suatu keyakinan manusia mencapai hidup yang benar menurut Zat Yang Maha Tinggi.
6.       Fungsi dan Peran Agama dalam Masyarakat
Fungsi agama dalam masyarakat yaitu:
·         Dalam pengertian lembaga sosial yang demikian, maka agama merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang telah terlembaga
·         Fungsi agama dalam masyarakat ada tiga aspek penting yaitu: kebudayaan, sistem sosial dan kepribadian
·         Teori fungsional dalam melihat kebudayaan, pengertiannya adalah bahwa kebudayaan adalah wujud suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan.
·         Mempertahankan keseimbangan pribadi, fungsi kepribadian dalam hal ini merupakan suatu dorongan kebutuhan yang kompleks dan kecenderungan bertindak
·         Aksioma teori fungsional agama adalah segala suatu yang tidak berfungsi akan lenyap dengan sendirinya.
Peran agama dalam masyarakat yaitu:
·         Agama memiliki fungsi yang vital, yakni sebagai salah satu sumber hukum atau dijadikan sebagai norma.
·         Agama mengatur bagaimana gambaran kehidupan sosial yang ideal, yang sesuai dengan fitrah manusia.
·         Agama memberikan contoh yang konkret mengenai kisah-kisah kehidupan sosio-kultural manusia pada masa silam, yang dapat dijadikan contoh yang sangat baik bagi kehidupan bermasyarakat di masa sekarang.
·         Kita dapat mengambil hikmah dari dalamnya. Meskipun tidak ada relevansinya dengan kehidupan masyarakat zaman sekarang sekalipun, setidaknya itu dapat dijadikan pelajaran yang berharga, misalnya agar tidak terjadi tragedi yang sama di masa yang akan datang.
7.       Pengaruh Agama Terhadap Kehidupan Manusia
Dilihat dari fungsi dan peran agama dalam memberi pengaruhnya terhadap individu, baik dalam bentuk sistem nilai, motifasi maupun pedoman hidup, maka pengaruh yang paling penting adalah sebagai pembentuk kata hati .
Berdasarkan pendekatan ini, maka pengaruh agama dalam kehidupan individu dalah memberi kemantapan batin, rasa bahagia, rasa terlindung, rasa sukses dan rasa puas sehingga mentalnya pun akan bahagia
Agama berpengaruh sebagai motifasi dalam mendorong individu untuk melakukan suatu aktifiats, karena perbuatan yang dilakukan dengan latar belakang keyakinan agama dinilai mempunyai unsur kesucian, serta ketaatan. Keterkaitan ini akan memberi pengaruh diri seseorang untuk berbuat sesuatu. Sedangkan agama sebagai nilik etik karena dalam melakukan sesuatu tindakan seseorang akan terikat kepada ketentuan antara mana yang boleh dan mana yang tidak boleh menurut ajaran agama yang dianutnya.
Sebaliknya, agama juga sebagai pemberi harapan bagi pelakunya. Seseorang yang melaksanakan perintah agama umumnya karena adnya suatu harapan terhadap pengampunan atau kasih sayang dari sesuatu yang ghoib (supernatural).
Motifasi mendorong seseorang untuk berkreasi, berbuat kebajikan maupun berkorban. Sedangkan nilai etik mendorong seseorang untuk berlaku jujur, menepati janji, menjaga amanat dan sebagainya. Sedangkan harapan mendorong mendorong seseorang untuk bersikap ikhlas, menerima cobaan yang berat ataupun berdo’a. Sikap seperti itu akan lebih terasa secara mendalam jika bersumber dari keyakinan terhadap agama.
8.       Pengaruh Agama Terhadap Stratifikasi Sosial
Didalam ajaran sosiologi kita mengenal pengertian stratifikasi sosial yang mempunyai pengertian yaitu, susunan berbagai kedudukan sosial menurut tinggi rendahnya dalam masyarakat. Seorang pengamat menggambarkan masyarakat sebagai suatu tanda yang berdiri yang mempunyai anak tanggga-anak tangga dari bawah keatas. Stratifikasi sosial itu tidak sama antara masyarakat satu dengan yang lain karena setiap masyarakat mempunyai stratifikasi sosialnya sendiri . Jika jarak antara tangga yang satu dengan anak tangga yang ada diatasnya ditarik horizontal, maka terdapat suatu ruang. Ruang itu disebut lapisan sosial. Jadi lapisan sosial adalah keseluruhan orang yang berkedudukan lapisan sosial setingkat .
9.       Kelestarian Agama dalam Masyarakat
Kalau dikatakan dari sudut pandang sosiologis bahwa agama tetap lestari hidup, maka pernyataan tersebut bukan hanya sekedar ramalan yang dismpulkan dari silogisme deduktif. Pertama sebagai bukti adalah kenyataan dewasa ini (dimana abad ke-20 telah mendekati penghujung titik terakhir) agama belum lenyap bahkan belum ada tanda-tanda akan kelenyapannya. Malahan di negara –negara dimana secara sistematis akan ditumpas karena tidak sesuai dengan ideologi negara.
id.wikipedia.org/wiki/Agama
http://www.slideshare.net/Murshal_Yunus/ruang-ingkup-agama

No comments:

Post a Comment