1. Pengertian
Masyarakat
Masyarakat
(sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk
sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
2. Syarat-Syarat
Menjadi Masyarakat
·
Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu
yang relatif lama
·
Merupakan satu kesatuan
·
Merupakan suatu sistem hidup bersama, yaitu
hidup bersama yang menimbulkankebudayaan dimana setiap anggota masyarakat
merasa dirinya masing-masing terikat dengan kelompoknya
3. Pengertian
Masyarakat Kota
Masyarakat
perkotaan sering disebut juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih
ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya.
Perhatian masyarakat perkotaan tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian,
makanan, dan perumahan, tetapi mempunyai perhatian yang lebih luas lagi.
4. Pengertian
Masyarakat Pedesaan
Adalah
masyarakat yang hidup di daerah yang biasanya bermata pencaharian di bidang
pertanian, perkebunan, dan sebagainya.
Hubungan sosial di masyarakat pedesaan lebih bersifat kekeluargaan, jauh
menyangkut hal-hal pribadi, lebih menekankan mengenal satu sama lain, dan
menghayati sifat mendasar.
5. Tipe
Masyarakat
Tipe masyarakat
menurut Elizabeth K. Nothingham
1.
Tipe masyarakat yang didalamnya nilai – nilai
agama sangat berpengaruh.
·
Sistem intelektual kepercayaan dan mitos relatif
homogen.
·
Sistem perilaku religiusnya biasanya merupakan identifikasi
antara kelompok dengan pemujanya.
·
Organisasi keagamaannya tidak terpisah dari
keseluruhan kegiatan masyarakat lainnya.
·
Fungsi agama dalam kelompok sangat tampak.
2.
Tipe masyarakat yang didominasi oleh nilai –
nilai sekuler.
·
Organisasi kegamaan terpecah - pecah dan lepas dari
ikatan pemerintahan
·
Agama dan negara berjalan berdampingan secara terpisah.
·
Toleransi agama menjadi sangat kuat.
·
Fungsi agama secara internal meningkatkan persatuan.
3.
Tipe masyarakat yang merupakan kombinasi antara
religius dan sekuler.
·
Lembaga pemerintahan dan kehidupan ekonomi
sedang menuju spesialisasi.
·
Orang – orangnya dapat membedakan kapan dan
dimana harus beribadat.
·
Fungsi agama lebih kompleks dan agama masih
memberikan makna penting kepada sistem nilai masyarakat.
·
Para penguasa masih menuntut atau meminta
legitimasi keagamaan untuk memperkuat posisi dan kewenangannya.
·
Agama merupakan system perilaku tandingan bagi
nilai – nilai tradisional.
·
Fungsi pemersatu atau pengikat integrasi sosial
dalam masyarakat.
6. Perbedaan
Ciri-Ciri Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
Dari masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan
terdapat perbedaan yang jelas. Ciri-ciri masyarakat pedesaan adalah:
·
Kehidupan masyarakat pedesaan masih memegang
tinggi nilai keluhuran keagamaan dan kebudayaan
·
Warga pedesaan sering sekali bergotong-royong
ketimbang harus individualisme
·
Masyarakat pedesaan masih berkutat dengan
hal-hal yang lama dan cenderung susah untuk
menerima hal baru
·
Fasilitas-fasilitas masih jarang terdapat di
pedesaan
·
Akses pedesaan yang terpencil susah untuk
ditempuh
Dan sedangkan masyarakat perkotaan juga memiliki
ciri-ciri yang jelas berbeda dengan masyarakat pedesaan:
·
Kehidupan agamanya berkurang karna biasanya
hanya duniawi saja yang di kejar nya tanpa mementingkan kelak akhirat nanti
·
Biasanya banyak warga kota yang individualisme
tanpa mementingkan orang lain
·
Warga kota pada umumnya mendapatkan pekerjaan
lebih banyak
·
Perubahan-perubahan tampak nyata di kota karena
sangat berpengaruh dari budaya luar
·
Lebih sering terkena oleh dampak globalisasi
7. Hubungan
Kota – Desa, Hubungan Masyarakat Kota dengan Masyarakat Desa
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua
komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan
uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan. Kota tergantung
desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga
merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota. Sebaliknya,
kota menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga
menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh
orang desa.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan cenderung berbeda.
Karena masyarakat pedesaan yang memiliki kebiasaan lebih mengutamakan keagamaan
dan kebudayaan. Dan masyarakat perkotaan yang memiliki kebiasaan yang lebih
memikirkan urusan duniawi. Masyarakat desa yang lebih memanfaatkan energi
daripada otak, sedangkan masyarakat kota yang lebih memanfaatkan otak daripada
energi. Keduanya saling membutuhkan satu sama lain dari kedua perbedaan
tersebut.
8. Aspek
Positif dan Negatif
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola
kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini akan
dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah
dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan
dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan
perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
-
Wisma :
Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
-
Karya :
Untuk penyediaan lapangan kerja.
-
Marga :
Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
-
Suka :
Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
-
Penyempurnaan : Untuk
fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.
Kebijaksanaan perencanaan dan
mengembangkan kota harus dapat dilihat dalam kerangka pendekatan yang luas
yaitu pendekatan regional . Rumusan pengembangan kota seperti itu tergambar
dalam pendekatan penanganan masalah kota sebagai berikut :
·
Menekan angka kelahiran
·
Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri)
ke pinggiran kota
·
Membendung urbanisasi
·
Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha
relatif rendah
·
Meningkatkan fungsi dan peranan kota – kota
kecil atau desa – desa yang telah ada di sekitar kota besar
·
Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak
mempunyai pekerjaan
9. 5
Unsur Lingkungan Perkotaan
·
Wisma :
unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung
terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kehidupan sosial.
·
Karya :
unsur ini merupakan syarat utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur ini
merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat
·
Marga :
unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan
hubungan antar suatu tempat dengan tempat yang lainnya di dalam kota, serta
hubungan antar kota itu dengan kota lainnya atau daerah lainnya.
·
Suka :
unsur ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan
penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan, dan
kesenian.
·
Penyempurna :
unsur ini juga bagian penting suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke
dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasilitas
keagamaan, perkuburan kota, dan jaringan utilitas kota.
10.
Fungsi Eksternal
·
Pusat kegiatan politik dan administrasi
pemerintahan wilayah tertentu
·
Pusat dan orientasi kehidupan social budaya
suatu wilayah lebih luas
·
Pusat dan wadah kegiatan ekonomi ekspor :
a)
Produksi barang dan jasa
b)
Terminal dan distribusi barang dan jasa.
·
Simpul komunikasi regional/global
·
Satuan fisik-infrastruktural yang terkail dengan
arus regional/global.
11.
Pengertian Desa
Yang dimaksud dengan desa menurut
Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan sebagai berikut: Desa adalah suatu kesatuan
hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.
Menurut Bintaro, desa merupakan
perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang
terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara
timbal balik dengan daerah lain.
Sedang menurut Paul H. Landis :Desa
adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut :
a. mempunyai
pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b. Ada
pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
c. Cara
berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam
seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan
alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
12.
Ciri – Ciri Masyarakat Desa
•
Kehidupan masyarakat pedesaan masih memegang
tinggi nilai keluhuran keagamaan dan kebudayaan.
•
Warga pedesaan sering sekali bergotong-royong
ketimbang harus individualism
•
Masyarakat pedesaan masih berkutat dengan
hal-hal yang lama dan cenderung susah untuk
menerima hal baru
•
Fasilitas-fasilitas masih jarang terdapat di
pedesaan
•
Akses pedesaan yang terpencil susah untuk
ditempuh
13. Hakikat
dan Sifat Masyarakat Pedesaan
Masyarakat
pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama warga
desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang
hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia
untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota
masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling
mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap
keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
14. Gejala
Masyarakat Pedesaan
·
Konflik
·
Kontraversi
·
Kompetisi
·
Kegiatan pada masyarakat pedesaan
Kesimpulan
Dapat
disimpulkan bahwa masyarakat pedesaan dan perkotaan mempunyai perbedaan yang
sangat jelas. Tetapi masyarakat pedesaan dan perkotaan sangat saling
membutuhkan karena dari perbedaan tersebut. Masyarakat kota yang lebih
cenderung memanfaatkan teknologi justru dapat membuka lapangan pekerjaan untuk
masyarakat desa. Dan masyarakat desa yang lebih memanfaatkan tenaga justru
sangat dibutuhkan oleh masyarakat kota.
No comments:
Post a Comment